Social Icons

Pages

Minggu, 07 Juni 2015

Akuntan Publik Petrus Mitra Winata Dibekukan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret 2007.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan Samsuar Said dalam siaran pers yang diterima Hukumonline, Selasa (27/3), menjelaskan sanksi pembekuan izin diberikan karena akuntan publik tersebut melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan Apartemen Nuansa Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004.

Selama izinnya dibekukan, Petrus dilarang memberikan jasa atestasi termasuk audit umum,review, audit kinerja dan audit khusus. Yang bersangkutan juga dilarang menjadi pemimpin rekan atau pemimpin cabang KAP, namun dia tetap bertanggungjawab atas jasa-jasa yang telah diberikan, serta wajib memenuhi ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).

Pembekuan izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan Menkeu Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkeu Nomor 359/KMK.06/2003.

Senin, 11 Mei 2015

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
KOPI INDONESIA


1.                  Latar Belakang
Menghadapi perdagangan bebas ASEAN Connectivity pada tahun 2015, serta Asian Pasific Economic Cooperation (APEC) pada tahun 2020.  Sudah saatnya melakukan pembenahan sistem pembinaan sumber daya manusia yang berorientasi pada kebutuhan dunia kerja, sehingga tenaga kerja kita diakui kompetensinya.
LSP-KI mempunyai ruang lingkup kegiatan dan layanan, mulai dari aspek penanaman tanaman kopi, pengolahan kopi, penyajian kopi, hingga penjualan kopi.  Layanan penjualan tersebut tidak terbatas pada acara-acara resmi, namun hampir pada setiap acara selalu ada tersajikan minuman kopi.
Kopi luwak adalah heritage asli kuliner Indonesia, kopi luwak tercatat sebagai kopi termahal di dunia.  Permintaan kopi luwak baik didalam maupun diluar negeri meningkat tajam.  Terkait dengan hal tersebut, maka kompetensi kerja dari pengolah kopi luwak, peracik kopi (barista) dan pramusaji (waiter), harus memadai.
Besarnya tuntutan kebutuhan pasar kerja dalam sektor industri kopi, telah mendorong LSP-KI melakukan pengukuran dan pemeliharaan kompetensi tenaga kerja, sekaligus memenuhi tuntutan atas UU no.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan.  Berdasarkan kondisi dan beberapa pertimbangan diatas, serta bentuk tanggung jawab terhadap dukungan dari para pelaku usaha kopi secara umum, maka LSP-KI dibentuk pada tanggal 14 Maret 2013. 

Senin, 19 Januari 2015

PENDAPAT PARA PAKAR MENGENAI KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha merupakan orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha dan peluan berusaha. Kewirausahaan secara esensi adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola piker terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada konsumen atau semua tindakan yang mampu memberikan nilai terhadap tugas dan tanggung jawabnya (Burgess, 1993).
Initi dari kewirausahaan adalaj kemampuan untuk menciptakan sesuatu hal yang baru dan berbeda dengan tindakan yang kreatif dan inovatif untuk menghadapi segala tantangan. Hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, cirri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia secara nyata.

Menemukan Peluang Usaha

Peluang usaha diperoleh dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat. Oleh karena itu jika ingin memulai suatu usaha, hendaknya kita mengidentifikasi kebutuhan masyarakat di masa yang akan dating. Untuk memahami kebutuhan suatu masyarakat maka diperlukan suatu diagnose terhadap lingkungan secara keseluruhan yang meliputi beberapa faktor yaitu ekonomi, politik, pasar, persaingan hingga social dan geografi.
Perubahan kebutuhan masyarakat senantiasa berubaha seiring dengan lingkungan usaha yang berubah setiap saat. Untuk menemukan suatu peluan usaha maka seorang wirausahawan hendaknya menggali informasi mengenai perubahan lingkungan usaha dan kebutuhan masyarakat. Informasi tersebut dapat diperoleh dari lembaga atau intansi pemerintah, media massa, pasar atau melakukan wawancara dengan konsumen. Jadi peluang usaha senantiasa ada karena perubahan terus berlangsung mulai dari inividu hingga ke masyarakat. Kemampuan dalam melihat peluang tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha.

Langkah-Langkah Memulai Usaha

Menjadi seorang wirausahawan perlu melakukan beberapa langkah tertentu untuk memulai suatu usaha. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah memilih bidang usaha yang diinginkan dan memiliki hasrat serta pengetahuan untuk menjalankannya. Langkah ini akan membantu apabila kita memiliki keinginan yang tinggi dan mudah jenuh. Apabila kita sudah menemukan minat, maka lebih baik dengan segera kita mengasah pengetahuan dan memperbanyak membaca dan keterampilan pada minat yang kita inginkan. Terkadang keterampilan yang kita kuasai berbeda sekali dengan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu perlu untuk belajar dari orang-orang yang telah sukses merintis usaha di bidang tersebut.
Langkah selanjutnya adalah memperbanyak dan memperluas jaringan bisnis dan pertemanan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan hadir dari rekan yang ada pada jaringan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah seorang wirausahaan adalah mempersiapkan segala sesuatu hal untuk mengahadapi kejadian yang tidak terduga.

Kisah Inspiratif Seorang Pedagang Sembako

Oke, ini tulisan pertama ane di blog ini. Tulisan inin berkisah mengenai kisah seorang pedagang yang cukup saya kenal. Pedagang ini sudah memulai usahanya sekitar tahun 1989. Sebut saja namanya Pak Hafizh Hahahaha. Oke langsung saja kita mulai. Eng..Ing..Eng......!
            Pak Hafizh ini berlatang belakang sebagai anak dari seorang Ayah yang kaya raya pada saat itu, keluarganya cukup disegani dari dulu hingga sekarang. Ibu beliau sudah meninggal pada saat beliau masin anak-anak, ya sekitar kelas 6 SD. Semenjak itu, kehidupan beliau hancur, bisa dimaklumi bagaimana anak ditinggal seorang oleh seorang Ibu yang dicintainya. Kehidupan beliau mulai tak memiliki arah, bisa dikatakan sebagai anak yang nakal. Memiliki ibu tiri yang tidak mencintainya, memiliki ayah yang tidak terlalu memberikan perhatiaannya, serta memiliki harta yang tak pernah bisa disentuhnya. Singkat cerita beliau memiliki saudara kandung dan tiri belasan orang. Banyaaak hahaha
            Ketika beliau tamat SMA, beliau ingin kuliah di salah satu universitas negeri di kampung halaman beliau. Ketika semua temannya memiliki lebih dari satu formulir pendaftaran, beliau hanya memiliki 1 formulir. Dan ga lulus akhirnya, sementara teman-teman beliau berhasil masuk kuliah di universitas tersebut. Maklum ayah beliau tidak terlalu memperhatikannya. Selain itu, nilai beliau selama bersekolah juga tidak terlalu bagus.
            Beliau tidak berhasil kuliah, namun beliau bercita-cita menjadi seorang polisi seperti kakak laki-laki beliau. Namun, ayah beliau melarang beliau untuk masuk Polisi, ayah beliau melah meminta beliau untuk menjadi seorang pedagang saja. Karena menurut ayah beliau, Pak hafizh memiliki naluri bisnis yang sangat baik. Yah memang pak hafizh tak terlalu diperhatikan, namun Pak Hafizh selalu diajarkan oleh ayah beliau bagaimana cara menjalani bisnis, dan cara berdagang yang baik. Kehidupan yang keras mengajarkan beliau bagaimana menjalani hidup hingga sekarang :”(

KEWIRAUSAHAAN DAN IMPIAN

Kemana kita setalah kuliah? Pertanyaan ini sangat singkat, namun berdasarkan riset yang dilakukan oleh Asnadi (2005), 75 persen dari mahasiswa tidak memiliki rencana yang jelas setalah lulus. Hal ini tidak mengejutkan bila setiap tahun pengangguran terdidik di indonesia meningkat. Pertanyaan ini sulit untuk dijawab apabila kita tak memiliki impian dan bahkan tak memiliki kemampuan khusus untuk berkompetisi di dunia kerja.
            Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah merubah cara pandang mahasiswa yang tidak hanya sekedar job seeker tetapi job maker. Perubahan pola pikir demikian tentu tidak akan mudah, perlu suatu usaha yang kuat tidak hanya dari universitas tetapi juga ditentukan oleh keinginan mahasiswa.
            Ilik (2010) mengatakan bahwa untuk memulai menjadi wirausaha, setiap mahasiswa harus memiliki impian yang kokok. Impian ini semakin penting mengingat resiko dari wirausaha ini tidaklah kecil, bila mahasiswa tidak memiliki impian yang kokoh maka sangat mungkin untuk cepat menyerah. Berikut ini adalah motivasi yang bisa direnungkan mengenai impian.
            Motivasi untuk meraih impian, Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Orang yang yang tidak memiliki impian akan memiliki hidup yang tidak efektif, memiliki hasrat atau kegigihan yang mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana.

Keuntungan dan Kerugian Wirausaha


Setiap kegiatan di dunia ini pastinya memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Menurut Ilik (2010) terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang membuat pilihan sebagai wirausahawan. Keuntungan dari wirausahawan adalah otonomi, tantangan awal dan perasaan motif berprestasi, kontrol financial, serta memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja.
Otonomi berakitan dengan pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat seorang menjadi di kerajaan bisnisnya sendiri dan memiliki kehendak penuh terhadap kebijakan bisnisnya. Menurut Kiyosaki yang menyatakan pilihan wirausaha untuk memperoleh suatu kebebasan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar juga menjadi motivasi bagi wirausahawan.
Seorang wirausahawan memiliki kebebasan dalam mengelola keuangan dan memiliki kekayaan penuh terhadap bisnis yang dijalankan. Seorang wirausahaan mampu mewujudkan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan target wirausahawan adalah masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga mereka memiliki peranan penting dalam proses trickling down effect.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan kegagalan Wirausaha


Suatu kegiatan usaha memiliki faktor-faktor yang menyebabkan usaha tersebut gagal. Menurut Zimmerer dalam Suryana (2003) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu wirausahan tidak berkompeten dalam manajerial. Hal ini menjadi penyebab utama suatu usaha menjadi kurang berhasil, ini dapat disebabkan oleh kurangnya keterampilan dan pengetahuan untuk memanajemen bisnisnya. Kurang berpengalaman dalam kemampuan mengkoordinasi, keterampilan mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi perusahaan. Maka sifat kepemimpinan perlu dilatih dan dikembangkan oleh seorang wirausahawan.
Tidak dapat mengendalikan keuangan, hal ini perlu diperhatikan karena untuk menjaga eksistensi suatu usaha maka hal yang harus dilakukan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat dan teliti. Kegiatan perusahaan akan bergantung pada kondisi keuangan perusahaan. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan yang matang dan terstruktur adalah titik awal dari suatu kegiatan. Namun sering sekali perencanaan terlalu sulit untuk diwujudkan sehingga usaha “berhenti” di tengah jalan.
Lokasi yang kurang memadai, lokasi usaha yang strategis merupakan factor yang menentukan keberhasilan usaha. Pengawasan peralatan yang kurang, pengawasan dilakukan agar sumber daya yang digunakan efektif dan efisien. Kurangnya pengawasan akan mengakibatkan pemborosan pada sumber daya. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha juga menjadi factor yang menyebabkan kegagalan usaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dijalankan menjadi tidak terarah, sehingga potensi kegagalan akan semakin besar.

Ciri-Ciri Entrepreneur

Tidak sedikit orang lain disekitar kita yang bercita-cita menjadi seorang entrepeneur. Hal itu itu tidak mengherankan karena semua orang yang kaya dan sukses saat ini adalah orang yang memulai usahanya sendiri. Oke kita ambil Steve Jobs yang memulai usahanya dari sebuah garasi rumah, siapa yang tak kenal produk Apple saat ini?. Kalau dipikir-pikir, ada yang terlahir dengan jiwa entrepreneur dan ada yang memang berusaha sekeras mungkin menjadi entrepeneur yang sukses. Saat ini saya tertarik untuk membahasa ciri-ciri seorang entrepreneur, mungkin diantara kita termasuk diantaranya. Cekidot....
1.        Memiliki mimpi besar.
Seorang entrepreneur pasti memiliki mimpi yang besar, bukan mimpi saat tidur ya hahaha. Mereka berani memulai usahanya karena memiliki motivasi yang begitu besar dan berani mengambil segala resiko untuk mewujudkan mimpinya. Yang perlu diingat bahwa seorang entrepreneur tidak meminta pekerjaan, namun ia mampu menciptakan lapangan kerja dan membangun kerajaan bisnis miliknya.
2.        Pandai mengatasi ketakutannya
Seperti yang sudah ditulis atas, seorang entrepreneur mampu mengatasi ketakutannya terhadap segala resiko. Mereka mampu megubah rasa takut mereka menjadi tantangan dan keberanian dalam menghadapi setiap resiko. Dalam menghadapi resiko, tentunya mereka sudah berpikir serta menggunakan perhitungan yang matang. Sehingga mereka tidak hanya berani tetapi juga mampu bertanggung jawab terhadap setiap langkah dan keputusan mereka.
3.         Memiliki cara pandang yang berbeda
Seorang entrepreneur dapat memandang lingkungan sekitar, perubahan trend , masalah yang sedang dihadapinya menjadi sebuah kreativitas guna menciptakan ide-ide bisnis dengan prospek yang cerah. Prospek tersebut akan dijadikan sebagai peluang baru usaha untuk mewujudkan impiannya.
4.         Pemasar sejati atau penjual ulung
Seorang entrepreneur memiliki kemampuan menyusun strategi pemasaran yang mumpuni, tidak hanya sebatas itu. Seorang entrepreneur tentunya memiliki keterampilan berbicara yang sangat baik untuk memikat perhatian orang lain. Semua kemampuan itu dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan bisnisnya.