Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan
Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa
diwujudkan dan dibina secara terus-menerus secara sinergi. Hal demikian itu,
dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara.
Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemempuan menggambarkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara.
Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemempuan menggambarkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
A.
Pengertian
Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional (Tannas) Indunesia konsepsi
pengebangan kekuatannasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamananyang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh
danmenyeluruh dan terpadu berlandaskan
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantaran.
Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesiamerupakan pedoman
(sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan danketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatannasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Konsepsi
ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapatdipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanantertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkatkesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, sistem kehidupannasional tidak akan dapat
berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakannilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan
nasional,tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional merupakan tolak ukur
ketahanannasional. Peran masing-masing gatra dalam astagrata seimbang dan salingmengisi. Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dansaling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakatdalam kehidupan
nasional. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demisebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sedangkankeamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi
nilai-nilai nasionalnyaterhadap ancaman dari luar negeri. Contoh bentuk-bentuk ancaman menurutdoktrin hankamnas
(catur dharma eka karma) :
·
Ancaman dari dalam negeri.
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atauterbentuk dari
masyarakat indonesia.
·
Ancaman dari luar negeri.
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatankolonialisme dan imperialisme serta invasi dari
darat, udara dan lautoleh musuh dari luar negri.
B.
Ciri –
Ciri Ketahanan Nasional
Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi
sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupdan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga
untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan
pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra)yang
meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berpedoman pada
wawasan nasional; Wawasan nusantaramerupakan
cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara jugamerupakan sumber utama dan landasan yang kuat
dalam menyelenggarakankehidupan
nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasannasional
dan merupakan landasan ketahanan nasional.
C. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:
·
Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dankekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak
mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas,dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerja
sama yang saling menguntungkan dalam perkembanganglobal.
·
Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah
tetap, melainkan dapatmeningkat ataupun menurun bergantung pada situasi
dan kondisi bangsadan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai denganhakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di
dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan
ketahanan nasional harussenantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya di arahkanuntuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
·
Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yangdiartikan terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, danselaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
·
Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifatmanunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional
yang akandiperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya
tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya
tangkal suatu negara, semakin besar pulakewibawaannya.
·
Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan
nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis,
tidak mengandalkankekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih
pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan
mengandalkan padakekuatan moral dan kepribadian bangsa.
D. Asas-asas Ketahanan Nasional
Asas
ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yangtersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan
Wawasan Nusantara. Asas-asastersebut adalah sebagai berikut:
·
Asas kesejahtraan dan
keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagiindividu maupun masyarakat atau kelompok.
Dengan demikian, kesejahteraandan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpakesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan
nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan
merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu
sendiri. Kesejahtrean maupun keamananharus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.Dalam
kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yangdicapai
merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
·
Asas Mawas ke Dalam da
Mawas ke Luar
Sistem
kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses
interaksitersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupunnegatif. Untuk itu
diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar
§ Mawas ke Dalam
Mawas
ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisikehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsayang ulet dan tangguh.
§ Mawas ke Luar
Mawas ke
luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperanserta mengatasi
dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerimakenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan duniainternasional.
·
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggangrasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalamkehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
·
Asas Komprehensif Integral
atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap
aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi danselaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).
E. Pengaruh Aspek Ketahanan
Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa danBernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran
dari kondisi sistem (tata) kehidupannasional dalam berbagai aspek pada saat
tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubahmenurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamissehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
sulit dipantau
karenasangan komplek. Konsepsi ketahanan nasional
akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1.
Aspek yang berkaitan dengan alam besifat statis, yang meliputi Aspek Geografi,
Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2.
Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi
Aspek Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan
danKeamanan.
a)
Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yangmemberikan motivasi. ldeologi juga mengandung
konsep dasar tentangkehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara
teoretis, suatuideologi bersumber dari stuatu falsafah dan meruakan pelaksanaan
darisistem filsafah itu sendiri.
·
Ideologi Dunia
§
Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakathukum (legal society)
yang disusun atas kontrak semua individudalam masyarakat itu (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak
ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa
kecualiatas persetujuan yang bersangkutan. Paham Liberalismemempunyai
dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yangmenuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasanmengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah
kekayaan materilyang melimpah dan dicapai dengan bebas.
§
Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh KarlMarx, Engels dan Lenin pada mulanya
merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awalrevolusi industri. Aliran pemikiran ini beranggapan bahwanegara adalah susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelaslain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh).Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh
mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongankaya
kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasadan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yangmelandasi komunisme, dalam upaya merebut ataumempertahankan kekuasaan kominisme dalam upaya merebutatau mempertahankan kekuasaan komunisme akan :
v Menciptakan situas konflik untuk mengadu golongan-golongan, tertentu serta menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuan.
v Ajaran komunis bersifat atheis, tidak
percaya akan adanyaTuhan Yang Maha Esa, dan didasarkan pada kebendaan(materialistis). Bahkan agama dinyatakan
sebagai racun bagi kehidupan bermasyarakat.
v Masyarakat komunis bercorak Internasional. Masyarakatyang dicita-citakan oleh komunis adalah masyarakatkomunis dunia yang
tidak dibatasi oleh kesadaran nasiona1.Hal ini tercermin dalam seruan Marx yang
terkenal”Kaum buruh diseluruh dunia bersatulah!” Komunismemenghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.
v Masyarakat komunisme yang dicita-citakan adalahmasyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggapmasyarakat yang dapat memberikan
suasana hidup yangaman dan tentram, tanpa pertentangan, tanpa hak milik pribadi atas alat produksi dan tanpa pembagian kerja.
3.
Faham Agama
Ideologi bersumber dari
falsafah agama yang termuat dalamkitab Agama.
·
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) darinilai-nilai
dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakankesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandungdidalamnya.
Sila-sila Pancasila adalah :
§ Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa mengandung nilai spiritual,memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk
agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan yangMaha Esa untuk berkembang di
Indonesia.
§ Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab mengandung nilaikesamaan derajat maupun kewajiban dan
hak, cinta mencintai,hormat menghormati, keberanian membela kebenaran dankeadilan,
toleransi, dan gotong royong.
§ Persatuan Indonesia.
Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik mengandung nilai persatuan bangsa dan kesatuanwilayah yang merupakan faktor pengikat yang menjaminkeutuhan
nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika
§ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwalikan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaandalam permusyawaratan atau perwalikan menunjukan
bawhakedaulatan berada di tangan rakyat, yang diwujudkan oleh persatuan
nasional yang riil dan wajar
§ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandungnilai keadilan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan
terhadap hak orang, gotong royong dalam suasanakekeluargaan, ringan tangan, dan kerja keras untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadliansosial.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan danketangguhan yang mengandung
kemampuan kekuatan nasionaldalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman,hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupanideologi
bangsa dan negara Indonesia. Untuk mewujudkannyadiperlukan kondisi mental bangsa
yang berlandaskan keyakinanakan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dannegara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Ø Pengamalan
Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
Ø Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terusdirelefansikan dan di aktualisasikan nilaiinstrumentalnya agar tetap mampu
membimbing danmengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, selaras dengan peradabandunia yang berubah dengan cepat
tanpa kehilangan jatidiri bangsa Indonesia.
Ø Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan Nusantara yang
bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan
dan ditanamkan dalam masyarakat yangmajemuk sebagai upaya untuk selalu
menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang
royaldan bangga terhadap bangsa dan negara. Disamping ituanggota masyarakat dan pemerintah perlu bersikapwajar
terhadap kebhinekaan.
Ø Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus
dihayati dandiamalkan serta nyata oleh setiap
penyelenggaraannegara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan,serta setiap warga negara Indonesia, agar kelestariandak keampuhannnya
terjaga dan tujuan nasional sertacita-cita bangsa Indonesia terwujud, dalam hal
ini suritauladan para pemimpin
panyelenggara negara dan pemimpin
tokoh masyarakat merupakan hal yangsangat mendasar.
Ø Pembangunan,
sebagai pengamalan Pancasila, harusmenunjukan keseimbangan antara
Fisik materialdcngan mental spiritual untuk menghindari
tubuhnyamaterialisme dan skuarisme. Dengan
memperhatikankondisi geografi Indonesia, pembangunan harus adildan merata di
seluruh wilayahuntuk memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
Ø Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri
anak didik dengan cara mengintegrasikannya. Ke
dalam mata pelajaran lain seperti pendidikan budi pekerti, pendidikan
sejara perjuangan bangsa, bahasa Indonesiadan
kepramukaan. Pendidikan Moral Pancasila juga perlu diberikan kepada masyarakat luas secara nonformal.
b) Pengaruh Aspek Politik
Politik
berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan(pemerintahan)
dan atau politik yang berarti kebijaksanaan. Di Indonesia,kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan
ini tercermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu
kebijaksanaan daningin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu,kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selarasdengan keinginan dan aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia, yangharus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian utama, yaitu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.
1. Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu
menyerap aspirsi,dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem.Unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik,
komunikasi politik, dan partisipasi politik.
· Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentinganmasyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinannasional
· Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilankeputusan tentang berbagai kepentingan politik maupunkepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuandalam pemilihan kepemimpinan yang puncaknyaterselenggara
dalam Pemilu.
· Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, beberbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan secara
dasar dan
rasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang
sesuai dengan disiplin nasional.
· Komunikasi Politik merupakan suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegaradimanan rakyat merupakan sumber aspirasi dan sumber pimpinan nasional Ketahanan pada aspek politik dalamnegeri berarti
sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikanaspirasi
yang hidup dalam masyarakat.
2.
Politik Luar Negeri
Politik
luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingannasional dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesiayang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 melaksanakanketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilansosial, serta anti penjajahan karena tidak sesuai dcngan
perikemanusiaandan perikeadilan. Politik luar
negeri merupakan proyeksi kepentingannasional dalam kehidupan antar bangsa.
Dijiwai oleh falsafah negaraPancasila se bagai tuntutan moral dan etika,
politik luar negeri Indonesiadi tujukan pada
kepentingan nasional terutama pembangunan nasional.Dengan demikian, politik
luar negeri merupakan bagian integral daristrategi nasional dan secara
keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.
Landasan
Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD ’45,melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan
sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengankemanusiaan dan keadilan. Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebasdan aktif. Bebas dalam pengertian Indonesia tidak memihak padakekuatan-kekuatan
yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif dalam pengertian Indonesia dalam percaturaninternasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya. Untuk
mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan
politik bangsa yang sehat dan dinamis yangmengandung kemampuan memelihara
stabilitas politik yang bersadarkanPancasila
UUD 1945. Ketahanan pada aspek politik luar negeri berartimeningkatkan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan
danmeningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuaidengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama,memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju.
Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia.Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentinganIndonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNIdi
luar negeri perlu ditingkatkan.
c)
Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, distribusi, serta
konsumsi barang dan jasa, dan dengan usahauntuk meningkatkan, taraf
hidup masyarakat.
Perekonomian Indonesia. Sistem perekonomian bangsa Indonesiamengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian
Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asaske-keluargaan. Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapatdisebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Ketahanan
ekonomidiartikan sebagai kondiosi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasioanl dalam
menghadapiserta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yangdatang
dari luar maupun ancaman dalam negeri secara langsung maupuntidak langsung
untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dannegara Republik Indonesia
berdasar-kan Pancasila dan UUD 1945.
d)
Pengaruh Aspek Sosial
Budaya
Yang disebut “sosial” di
sini pada hakikatnya adalah pergaulan hidupdalam bermasyarakat yang mengandung
nilai-nilai kebersamaan, senasib,sepenanggungjawaban
dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.Semetara “budaya” adalah sistem
nilai yang merupakan hasil cipta, rasadan
karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama danmenjadi kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.
Struktur Sosial di Indonesia. Dalam masyarakat, manusia hidup
secara berkelompok
sesuai fungsi, peran dan profesinya. Kehidupan masyarakatterstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota.
KondisiBudaya di Indonesia, kebudayaan daerah, dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budayaasing, yang sering
disebut sebagai local genius. Local genius ialah pangkalsegala
kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.Kebudayaan Nosional bersitat religius, bersifatkekeluargaan,
bersifat serba selaras, bersifat kerakyatan.
Integrasi Nasional.Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yangmendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 telah menghasilkanaspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu
bangsa di satu tanahair. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui
oleh bangsa-bangsa lain didunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justrumerupakan hikmah bagi bangsa
Indonesia dan di masa lalu telah mampumemunculkan faktor-faktor perekat
persatuan atau inregrasi bangsa. Dimasa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan
semangat untuk hidup dan meraihcrta-cita bersama, akan menjadi tugas
seluruh warga bangsa.
e)
Pengaruh Aspek Pertahanan
dan Keamanan
·
Pokok-pokok Pengetahuaan Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan dayaupaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan danmengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa
dan NegaraKesatuan Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk
menciptakankeamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
Ketahanan Nasional Indonesia. Ketahanan
pertahanan dan keamanan diartikansebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsaIndonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan, dan
kemampuandalam
mengembangkan menghadapi dan mengatasi segala tantangandan hambatan yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang secara.langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Repuhlik Indonesia.
·
Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamaman
Postur Kekuatan Hankam. Postur kekuatan Hankam mencakupstruktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar
kekuatan. Terdapatempat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur
kekuatanHankam, yaitu pendekatan ancaman,
misi, kewilayahan dan politik.Pembangunan Kekuatan Hankam. Konsepi Hankam perlu
mengacu pada
konsep Wawasan Nusantara di mana Hankam mengarah padaupaya pertahanan
seluruh wilayah kedaulatan negara kesatuan RI yangmeliputi wilayah laut, udara, dan darat, termasuk pulau-pulau besar dan
kecil.
Gejolak
Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan dimasa mendatangf tidak tertutup kemungkinan munculnya campur tangan asing
dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegak hukum dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasionalmereka.
Geopolitik ke arah Geoekonomi. Kondisi ini mengimplikasi-kan semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Perkembangan Lingkungan Strategis.Perkembangan ini mengisyaratkan bahwa pergeseran
geopolitik kearah geoekonomi membawa perubahan dalam penerapankebijaksanaan dan strategis negara–negara di dunia dalammewujudkan kepentingan nasionalnya masing-masing. Penerapancara-cara baru telah meningkatkan eskalasi konflik regional dankonflik dalam negeri yang mendorong keterlibatan negara super power. Dalam menyikapi dinamika perkembangan seperti ini, kita perlu membangun postur kekuatan. Hankan yang dimiliki profesionalisme yang tinggi untuk
melaksanakan : pertama, kegiatanintel strategis dalam semua aspek kehidupan
nasional; kedua, upaya pertahanan darat laut dan udara; ketiga,
pemeliharaan dan penegakan keamanan dalam negeri secara berlanjut dalam
semua aspek kehidupannasional; keempat,
pembinaan potensi dan kekuatan wilayah dalamsemua aspek. kehidupan nasional
untuk meningkatkan Tannas; sertakelima, pemeliharaan stabilitas nasional dan Tannas secaramenyeluruh
dan berlanjut.
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam.
Dengan mengacu padanegara-negara lain yang hanya
untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk
kepentingan invasi, barangkali konsep standing armed forcessecara
proposional dan seimbang perlu dikembangkan. Pengembangankonsep dengan susunan kekuatan Hankamneg ini
meliputi : pertama, perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala
nyata yang dibina sebagaikekuatan-kekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagaikekuatan cadangan serta bala potensial, yaitu Polri
dan Rapih yangfungsinya adalah Wanra;, kedua, perlawanan tidak bersenjata yangterdiri atas Ratih yang berfungsi
sebagai Tibum, Linra, Kamra danLinmas; ketiga komponen pendukung
perlawanan bersenjara dan tidak bersenjata
sesuai bidang profesi masing-masing dengan pemanfaatansemua sumber daya
nasional, sarana, dan prasarana serta perlindunganmasyarakat terhadap bencana
perang dan bencana lainnya.
· Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan
dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaanserta
upaya bela
negara, yang
berisi ketangguhan,
kemampuan dankekuatan melalui penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjanlin kesinambungan Pembangunan Nasional dan
kelangsunganhidup bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
· Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiapwarganegara
Indonesia perlu :
§ Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk Perjuangan Non Fisik yang disertai keuletan dan ketangguhantanpa kenal menyerah dan mampu mengembang-kan
kekuatannasional
dalam rangka meng-hadapi segala tantangan, ancaman,hambatan
dan ganguan yang datang dari luar maupun dari dalamuntuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsadan negara serta pencapaian tujuan
nasional.
§ Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul padaaspek ideologi,
politik, ekonomi, soasial budaya dan pertahanankeamanan
sehingga setiap warga neraga Indonesia dapatmengeliminir
pengaruh tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar