Setiap perusahaan pasti
menginginkan produk yang ditawarkan ke masyarakat laku terjual. Berbagai cara
dilakukan aagar produk tersebut dapat menarik perhatian konsumen. Salah satu
caranya adalah membuat logo dan kemasan semenarik mungkin. Selain itu, mereknya
pun harus mudah diingat konsumen, karena pada dewasa ini merk seolah-olah atau
bahkan sudah menjadi “roh” daripada produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Namun, terdapat permasalahan yang umum terjadi yaitu setiap perushaan belum
tentu mampu untuk mewujudkan hal itu. Sehingga banyak cara yang tidak sesuai
dengan prosedur dan aturan perundang-undanganpun tetap dilakukan.
Merk adalah suatu nama,
simbol, tanda, desain atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas
suatu peorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki
untuk membedakan dengan produk lainnya. Merk yang kuat ditandai dengan
dikenalnya suatu merk dalam masyarakat dan tentunya kesetiaan masyarakat
terhadap merk tersebut tinggi. Sehingga perbedaan merk menjadi “pembeda” produk
satu dengan yang lainnya dan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk
yang akan dikonsumsi berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan
kesetiaan terhadap suatu merk (brand
loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merk atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merk.
Merk yang sama atau
bahkan mirip telah banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di
negara Indonesia, baik disadari atau tidak disadari oleh masyarakat. Hal ini
terjadi terjadi “keacuhan” masyarakat terhadap perkara plagiatisme. Perusahaan Saqua
tentunya tidak ingin disalahkan begitu saja, sebagaimana yang telah disampaikan
di atas, bahwa setiap perusahaan menginginkan produk mereka laku terjual di
masyarakat. Aqua sebagai perusahaan air mineral “raksasa” di Indonesia secara
langsung harus menerima resiko kesuksesan mereka. Siapa yang tidak tahu produk
air mineral Aqua ? Dari anak-anak hingga orang dewasapun mengenalnya. Saqua
sebagai perusahaan baru dan kecil tentunya ingin menarik perhatian masyarakat
untuk mengkonsumsi produk mereka dengan “memiripkan” nama produk mereka dengan
Aqua, dengan harapan bahwa masyarakat banyak mengkonsumsi produk mereka.
Harapan tersebut sah-sah saja dimiliki oleh pihak Saqua. Namun yang harus
diketahui bahwa pihak Saqua harus bekerja keras untuk memiliki kualitas produk
yang sama atau bahkan melebihi kualitas air minum Aqua. Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa untuk meraih kesuksesan di segala hal, kita harus memiliki cara
sendiri untuk mencapainya, hal tersebut tidak terkecuali untuk Saqua. Pihak Saqua
harus mencari caranya sendiri untuk mengembangkan produk mereka di seluruh
pelosok nusantara. Aqua sendiri tentunya memiliki konsumen yang sudah mengenal
kualitas mereka “luar-dalam”, sehingga dapat dikatakan bahwa Aqua memilki
konsumen setia diseluruh Indonesia. Kesimpulannya bahwa Saqua sulit untuk
meraih kesuksesan sebagaimana yang telah dicapai oleh Aqua meskipun Saqua sudah
mecoba untuk menarik perhatian masyarakat dengan memiripkan nama produk mereka
dengan Aqua.
1. Aqua dan Saqua
2. Rexona dan Roxana
3. Okky jelly dan Vita Jelly4. Tupperware dan Tulipware
5. Oreo dan Goriorio
6. Blackberry dan BlueBerry
7. Gerobak Artco dan Gerobak Cosco8. Playstation dan Polystation
9. Perangkat elektronik Panasonic dan Trisonic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar