Kemana kita setalah
kuliah? Pertanyaan ini sangat singkat, namun berdasarkan riset yang dilakukan
oleh Asnadi (2005), 75 persen dari mahasiswa tidak memiliki rencana yang jelas
setalah lulus. Hal ini tidak mengejutkan bila setiap tahun pengangguran
terdidik di indonesia meningkat. Pertanyaan ini sulit untuk dijawab apabila
kita tak memiliki impian dan bahkan tak memiliki kemampuan khusus untuk
berkompetisi di dunia kerja.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah merubah cara
pandang mahasiswa yang tidak hanya sekedar job seeker tetapi job maker.
Perubahan pola pikir demikian tentu tidak akan mudah, perlu suatu usaha yang
kuat tidak hanya dari universitas tetapi juga ditentukan oleh keinginan
mahasiswa.
Ilik (2010) mengatakan bahwa untuk memulai menjadi
wirausaha, setiap mahasiswa harus memiliki impian yang kokok. Impian ini
semakin penting mengingat resiko dari wirausaha ini tidaklah kecil, bila
mahasiswa tidak memiliki impian yang kokoh maka sangat mungkin untuk cepat
menyerah. Berikut ini adalah motivasi yang bisa direnungkan mengenai impian.
Motivasi untuk meraih impian, Impian adalah ambisi dari
dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Orang yang yang tidak
memiliki impian akan memiliki hidup yang tidak efektif, memiliki hasrat atau
kegigihan yang mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian
mereka menjadi sangat sederhana.
Impian merupakan sumber motivasi. Impian akan
mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang. Bahkan impian dapoat menjamin
keberhasilan. Dorongan motivasi yang akan menggerakkan tubuh dan mengatur
strategi yang harus ditempuh. Impian menciptakan energi besar untuk
berprestasi. Impian menjadikan manusia penuh dengan vitalitas dalam bekerja.
Impian itu sendiri merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak
mudah. Adapun sifat yang harus dimiliki agar motivasi dapat digunakan sebagai
sumber energi, yaitu percaya, loyalitas, ulet, sikap mental positif.
Impian juga akan menjadikan kehidupan menjadi lebih mudah
untuk dijalani. Impian menjadikan manusia lebih kuat dalam menghadapi rintangan
dan tantangan. Yang perlu diingat adalah menganut konsep be do have. Makna do we have menunjukkan sikap perspektif jangka
panjang. Sikap ini berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berncana dan
bertindak selalu memiliki perspektif jangka panjang. Satu-satunya cara untuk
membentuk perspektif jangka panjang ini adalah dengan merumuskan visi.
Impian yang disusun harus smart, Imipian yang samart adalah Specific, yaitu impian yang diinginkan
harus jelas mengenai apa yang diinginkan agar lebih mudah dalam membuat
perencanaan. Measurable, yaitu impian
yang harus terukur agar kita tahu kapan impian tersbut tercapai. Achieveble, yaitu impian harus dapat
diraih, jika impian terlalu besar maka impian tersebut perlu dipecah lagi
menjadi impian yang lebih kecil sebagai langkah dalam mencapai impian yang
besar. Realistic, artinya impian
harus masuk akal yaitu berhubungan dengan kemampuan yang kita miliki. Time Bond, impian harus memiliki garis
waktu yang jelas kapan impian tersebut ingin anda raih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar